Selasa, 19 Juli 2011

Menjadikan Windows XP Bajakan Seperti Genuine

Membahas Windows XP, saat ini mungkin dianggap sebagai hal yang ketinggalan. Tapi faktanya masih banyak teman saya termasuk saya sendiri yang masih menggunakan Windows XP. Versi bajakan tentunya, ;)

Keterbatasan Windows bajakan, diantaranya kita ga bisa menikmati fitur update windows, juga Microsoft Security Essentials. Nah buat temen-temen pembaca di-klik yang masih menggunakan Windows XP bajakan dan ingin menikmati fasilitas-fasilitas itu, silahkan ikuti langkah-langkahnya berikut ini:




Pertama, kita siapkan dulu perlengkapan perangnya yaitu :
  • Microsoft Advantage Diagnostic Tools, bisa didownload di sini
  • Keyfinder, bisa didownload di sini
Lanjuut, sekarang untuk memastikan bahwa Windows yang kita gunakan memang bajakan, kita jalankan program Microsoft Advantage Diagnostic Tools (jiaaah, bajakan aja segala dipastiin).


Kalo windows yang bajakan, tulisan yang di kotak merah bukan "Genuine" dan warnanya merah, bukan ijo.

Next step, jalankan program Key Finder. Klik Options, pilih Change Windows Key.




Masukan serial number nya : H689T-BFM2F-R6GF8-9WPYM-B6378. Abis itu klik Change
Terus,.. chek lagi pake program Microsoft Advantage Diagnostic Tools. Apakah 'usaha' kita berhasil atau belum. Kalo belum, ulangi langkah diatas dan coba serial number yang lain :

V2C47-MK7JD-3R89F-D2KXW-VPK3J

WCBG6-48773-B4BYX-73KJP-KM3K3

F4297-RCWJP-P482C-YY23Y-XH8W3

Cling...!! Tara.... Sekarang Windows XP kita bukan lagi bajakan, tapi Orisinil alias Genuine.

Semoga bermanfaat,

Jumat, 15 Juli 2011

Wawancara dengan Pelacur Bernama Delima

“Silahkan masuk, Mas. Gak usah malu-malu, Hayo..”ucap perempuan itu kepada Budi sambil tangannya menarik tangan Budi untuk masuk ke dalam kamar. “I-iya, Mbak.. terimakasih,” jawab Budi sedikit gugup.

Di dalam kamar, mata Budi menjelajah seluruh ruang yang ada. Hanya ada ranjang besar yang bersisian dengan lemari pakaian yang merangkap sebagai meja rias. Lalu dari arah kaki ranjang, ada sebuah meja dengan sebuah kursi yang tertata rapih. Asbak, gelas minuman serta piring yang berada diatasnya. Poster-poster wanita setengah telanjang terpajang hampir di semua dinding di sisi ranjang. “Ah, beginikah ruang kerja sekaligus kamar para pelacur itu?” gumam Budi.

“Mas..” tegur perempuan itu lagi kepada Budi. Sebelumnya dia memperkenalkan namanya sebagai Delima. Entah nama samaran atau asli. Budi tidak perduli soal itu. “Eh, iya, maaf.” “Jadi Mas ini cuma mau wawancara saya aja, nih? Gak pake acara tidur bareng, nih?” Perempuan itu mengedipkan matanya dan menggerakan tubuh gemulai mencoba menggoda. Pakaiannya yang dikenakannya memang sangat terbuka, bisa terlihat jelas bagaimana buah dada yang besar itu menggantung menggoda dalam kulit putihnya. Belum lagi rok mini yang ia kenakan. Sedikit saja Delima salah memposisikan duduknya, maka apa warna celana dalamnya itu bisa langsung terlihat. Budi segera menggelengkan kepala dalam gugup. Wajahnya memerah seketika. Beberapa kali menelan ludahnya sendiri. “ Ya-kiiin..?” Goda Delima lagi. Membuat Budi semakin salah tingkah. Ini pertama kalinya Budi mendatangi tempat pelacuran. Jadi semua serba baru dan sedikit membuatnya risih dan malu Budi. Maklum, dia juga masih laki-laki normal. “Ya-yakin, Mbak..” jawab Budi masih gugup sedikit menundukan kepala. Sedangkan keringat mulai terlihat membasahi wajahnya karena ruangan yang pengap, udara yang panas serta situasi yang membuat gerah diri Budi. Memaksa butir-butir peluh sebesar biji kacang ijo itu keluar. “Ya, rugi saya sebenarnya kalo begini aja, Mas. Kalau langsung tidur kan cepat, tuh. Buka baju terus main dan selesai. Tapi kalo wawancara??.. Yaaa, pasti lama ya, Mas?” Delima terlihat sedikit enggan ketika mengetahui bahwa niat Budi tak berubah meski dia telah mencoba untuk menggodanya. “Tenang, Mbak. Saya Booking Mbak Delima satu hari satu malam pokoknya. Langsung saya bayar cash nanti.” Budi coba menenangkan hati Delima. “Waaah, kalo begitu boleh, Mas. Gak rugi saya juga. Hayo! Mau tanya apa sama saya?!” Delima kembali bersemangat setelah mendengar ucapan Budi yang berniat membooking dirinya satu hari satu malam, hanya untuk sebuah wawancara. Budi duduk di kursi dekat meja, sedangkan Delima duduk di pinggir ranjang tepat di hadapan Budi. Rokok terselip di sela jari-jari tangannya yang lentik.

Akhirnya terjadilah sesi tanya jawab diantara mereka. Pertanyaan yang biasa di lontarkan Budi pada awalnya. Sejak kapan jadi Pelacur? Kenapa jadi Pelacur? Bagaimana dengan keluarga dan masa depannya? Apa rencana ke depannya setelah tua? Dan Delima sepertinya sudah terbiasa dengan semua pertanyaan itu. Dijawabnya tanpa ada ekspresi penyesalan ataupun sedih terlihat di wajahnya. Bahkan Delima sesekali tertawa cekikian geli saat bercerita tentang pengalaman pahit hidupnya sebelum dan sesudah menjadi pelacur.
Keakraban mulai terlihat di antara mereka, sedangkan Budi sendiri juga sedikitnya mulai tenang, jauh dari perasaan grogi sebagaimana awalnya. Dari sorot matanya, Budi menyimpan rasa kagum akan sosok Delima yang sepertinya menganggap semua kejadian yang menimpa kehidupannya adalah hal-hal bodoh yang memang perlu ditertawakan. Meskipun Budi sendiri meragukan kebenaran cerita Delima. Budi sadar betul, hal-hal seperti yang dilakukannya saat ini, mewawancarai, sudah sering pula menjadi pertanyaan dalam perbincangan antara Delima dengan para pelanggannya. Yang kadang dibuat-buat demi menarik simpati semata.

“Kenapa Mbak Delima tidak pernah mencoba mencari pekerjaan lain? Menjadi TKW misalnya..” Sebuah pertanyaan diajukan Budi.

Delima yang baru saja hendak menghisap rokoknya, sejenak melirik ke arah Budi. Mulutnya sudah menganga, rokok telah berada di depan mulutnya. Namun gerak tangannya berhenti. Lalu mulai berbicara,” Mas ini seperti tidak tahu saja, bagaimana kabar tentang nasib para TKW dan TKI di negeri orang. Daripada berada di Negeri orang disiksa atau dihukum mati. Yaa, mending ngalamin itu semua di negeri sendiri, Mas..” Setelah berkata itu, gerak tangannya yang memegang rokok dilanjutkan. Tidak lama kemudian, asap keluar dari sela bibir dan juga hidungnya. “Hmm.. ada benarnya juga sih, Mbak. Tapi.. Apa Mbak tidak berniat untuk menikah lagi? kan kasihan anak-anak Mbak Delima kalau tahu Ibunya bekerja seperti ini.” “Saya sudah menikah kok, Mas. Suami saya malah yang nyuruh saya bekerja seperti ini.” “Lho??..” “Iya. Suami saya itu pengangguran kelas berat. Susah cari kerja dan sudah malas sepertinya. Makanya, supaya dia bisa tetap makan dan senang-senang dengan perempuan lain. Saya yang disuruh cari uang.” “Hah?! Yang bener, Mbak?!” “Lho? Memang begitu kenyataannya.”

Budi diam sejenak dalam rasa tidak percaya mendengar cerita Delima. Apa benar demikian yang terjadi sesungguhnya? Akh, serasa tidak mungkin. Tapi…. “Itu suami Mbak yang pertama?” tanya Budi melanjutkan rasa ingin tahunya. “Bukan. Itu suami saya yang ke-3, Mas” “Apa?! Yang ketiga?!!”

Delima tertawa melihat ekspresi Budi yang terkejut, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Sambil tertawa cekikikan, Delima menganggukan kepala, ”Iya. Yang ketiga”

Budi menggelengkan kepala takjub. Pertama soal suami yang menyuruh Istrinya melacurkan diri. Lalu kini, Delima mengatakan perkawinan dalam hidupnya, yang bukan hanya sekali. Tapi.. tiga!!
“Mas sudah menikah?” tiba-tiba Delima melempar pertanyaan balik. Membuat Budi sedikit gelagapan untuk menjawab. “Be..Belum, Mbak. Belum laku. Belum ada yang mau sama saya..”

Kembali Delima tertawa cekikikan, mirip kuntianak yang mendapat kesenangan setelah berhasil menakut-nakuti manusia. Disisa tawanya, Delima kembali bertanya kepada Budi. “Jadi.. Mas ini masih bujangan, toh?”
Budi tertunduk malu. Hanya menganggukan kepala yang menjadi jawaban untuk diberikan kepada Delima. Kamar itu mendadak menjadi riuh oleh tawa Delima. Sedangkan wajah Budi mendadak matang menahan malu. Ah, kenapa mesti malu menjadi bujangan? Gumam Budi sendiri.

“Kalau begitu, Mas ini pasti suka sekali Onani, yah?” Delima melemparkan tanya sambil senyum-senyum genit mengerlingkan mata. “Tidak! Mbak Delima ini sok tahu kadang, yah?!” “Lho?? Biasanya lelaki itu begitu, Mas. Kelihatannya aja alim dan tidak suka perempuan. Padahal diam-diam dia sering berhayal sambil onani. Dan akhirnya ketika menikah… Melempem!! Hahaha…” tawa Delima pecah memenuhi kamat itu sekali lagi. Budi hanya senyum-senyum mendengar ucapan Delima dan melihat tingkahnya itu. “Kok, Mbak Delima bisa tahu, sih?”tanya Budi kemudian kembali menguasai keadaan. Bukankah seharusnya ia yang bertanya, kok, malah Delima yang jadi banyak bertanya sekarang? “Itu karena pelanggan yang biasa datang kesini. Kemampuannya di bawah rata-rata semua. Dan mereka suka curhat sama saya, Mas” “O-oh..pantess… hapal betul.” “Ya, tidak semua begitu, Mas.” “Jadi? Dalam hubungan sex itu, siapa yang lebih bisa memuaskan Mbak Delima ini? suami atau pelanggan?” “Ya, suami saya lah, Mas..” “Waah, suami Mbak hebat kalau begitu!”

Tawa mereka berdua kini memenuhi ruang kamar itu. Perlahan-lahan Budi mulai bisa melepas ketegangan yang semenjak awal memang menguasai dirinya. Tapi untunglah semua kini berjalan jauh lebih menyenangkan, berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran Budi selama ini.

Delima sejenak beranjak bangkit dari duduknya dan menghampiri Budi yang masih sedikit menyisakan tawa di wajahnya. Lalu sengaja berhenti tepat di hadapan Budi yang duduk di kursi. Posisi berdiri Delima dan posisi duduk Budi, adalah posisi dimana buah dada yang besar itu tepat berada di depan wajah Budi. Seketika wajah Budi memerah, keringat mulai kembali bercucuran salah tingkah. Dan kembali Budi menelan air liurnya sendiri. Delima tersenyum, membungkukkan tubuhnya hingga wajahnya tepat menghadap wajah Budi. Dekaaatt.. sekali.. dalam posisi itu, Budi bisa melihat belahan dada Delima yang menyembul keluar. Kakinya gemetar seketika, seiring desakan dari dalam celana yang mendadak terasa sempit. “Mbak….” Suara Budi berubah serak. “Yaa…” “Tolong… doong…” “Tolong apa, Mas...?” “Jangan goda saya teruss….” Delima tergelak seketika. Sementara Budi tertunduk malu. “Mas..Mas… Kamu itu masih polos ternyata, yah?”ucap Delima kemudian. “Mungkin, Mbak.. tapi niat saya benar-benar hanya ingin mewawancarai Mbak Delima, untuk bahan dalam membuat cerita, Mbak.” “O-oh.. Jadi mas ini wartawan, toh?!” “Bukan, Mbak..” “Penulis??..” “Nggg.. Baru belajar, Mbak…” “Oh, jadi saya ini bakal jadi tokoh dalam cerita, Mas?” Budi menganggukan kepala, ”I-iya, Mbak.. kira-kira seperti itu” “Hmmm… boleh juga..”
Delima kembali duduk di tepi ranjang di hadapan Budi. Namun kini kedua kakinya dinaikan ke atas ranjang, sedangkan tubuhnya bersandar pada tembok kamar. “Jadi menurut Mbak Delima itu, tentang lelaki itu bagaimana?” tanya Budi kembali bertanya. Sejenak Delima seolah tengah berfikir sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Budi, “Sebenarnya laki-laki atau perempuan itu sama aja, Mas. Sama-sama memiliki sifat dasar sebagai manusia yang memiliki nafsu.” “Maksud,Mbak?” “Iya. Sama-sama manusia yang memiliki keinginan dan mimpi-mimpi. Memiliki perasaan marah, suka, sedih, bahagia dan lain-lain. Sama saja, Mas” “O-oh, begitu. Lalu?” “Iya, sebenarnya semua sifat lelaki dan perempuan itu sama saja. Kalau lelaki suka dengan perempuan karena nafsu, bukan berarti perempuan itu tidak punya nafsu terhadap laki-laki. Kalau tidak begitu, mungkin tidak akan pernah ada perselingkuhan kali, Mas.”

Budi cengengesan sambil manggut-manggut tanda mengerti maksud dari ucapan Delima. Budi sebenarnya tidak menyangka kalau ternyata seorang perempuan seperti Delima bisa memiliki pemikiran seperti itu. Hal itu semakin membuat Budi semakin ingin tahu lebih jauh tentang Delima dan juga kehidupan yang ia jalani. “Kenapa Mbak Delima mau bertahan dengan suami Mbak itu? Padahal sudah jelas-jelas dia suka main perempuan, bermodalkan uang dari hasil jerih payah Mbak setiap hari.”

Untuk kali ini, sejenak Delima menghela nafas panjang. Pandangannya jauh menerawang ke dalam pikiran dan perasaannya sendiri. Akhirnya, Budi bisa melihat bagaimana Delima juga memiliki perasaan yang sensitif sebagai perempuan. Delima menyalakan kembali sebatang rokok untuk dihisapnya. Asap kembali menari-nari di udara memenuhi kamar itu.

“Bagaimana ya, Mas… Saya sangat mencintai suami saya dan selama ini saya lihat dia jujur. Tidak ada hal yang dia tutupi dari saya. Dari semenjak pacaran dulu, saya sudah tahu sifat-sifatnya seperti itu. Walaupun sebenarnya saya sakit hati, tapi saya juga bukan orang suci. Karena, seperti yang Mas tahu, kalau pekerjaan saya ini bukanlah pekerjaan perempuan baik-baik. Yang penting sama-sama mengerti dan tidak main pukul sajalah. Itu sudah cukup buat saya, Mas.” “Bisa ya, Mbak, seperti itu?..” Budi menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Semua ini di luar dugaan.  Apa benar cerita sesungguhnya seperti itu? Budi tidak tahu pasti. Tapi dari sorot mata Delima, Budi bisa melihat bagaimana semua itu dituturkan dengan kejujuran tanpa dibuat-buat. “Ya, bisa lah, Mas! Buktinya saya bisa seperti itu dengan suami saya,” Delima tersenyum nakal kembali. “Eh, iya-ya, Mbak..” Budi juga ikut senyum cengengesan. “Tapi Mbak Delima tidak takut akan dosa dan hukuman Tuhan?”

Sejenak Delima tertunduk. Wajahnya berubah sedih mendengar pertanyaan itu. Berat dirasa dalam hatinya kembali membebani. Namun sepertinya ia mencoba untuk tegar dan tidak terlihat cengeng di depan Budi. Dihisapnya kembali rokok di tangan untuk mengalihkan perasaannya itu. “Mbak…” Delima tersenyum sambil mengarahkan wajah menatap Budi. “Pertanyaan agak susah ya, Mas..” “Memangnya kenapa?” “Untuk urusan Tuhan.. Saya sebenarnya tidak terlalu suka, Mas. Itu hal yang sangat pribadi dan sensitif bagi semua orang.” “Hmm.. saya kurang paham maksud, Mbak Delima.” “Semua orang selalu merasa benar atas keyakinan mereka, Mas.. Keyakinan yang satu merasa paling benar atas keyakinan yang lain. Lalu bertengkar dan berselisih paham. Bahkan kadang mengatas namakan Tuhan atas perbuatan-perbuatan kasar yang mereka lakukan. Mungkin apa yang mereka lakukan itu benar. Tapi caranya salah, Mas.. Itu sering terjadi di sini. Kami sering dirazia oleh orang-orang yang mengatasnamakan kebenaran Tuhan untuk melukai kami dan merusak mata pencaharian kami.” “O-oh.. saya pikir apa.” “Kami memang pelacur dan kami memang bersalah atas pekerjaan ini. Tuhan juga sudah jelas-jelas mengharamkan setiap perbuatan kami ini. Tapi apa maksud Tuhan atas semua larangannya itu? Toh, semua itu buat pribadi manusia itu sendiri, buat kita masing-masing. Mungkin karena Tuhan tahu bahwa perbuatan kami akan berakibat buruk terhadap diri kami sendiri, seperti risiko terkena penyakit menular, disiksa atau sampai dibunuh. Dan bukan cuma masalah kehidupan saja. Kami juga merasakan di dalam hati ini akibat pekerjaan kami, Mas. Semua larangan itu saya anggap untuk kebaikan saya, agar terhindar dari semua itu, Mas.” “Wah. Wah.. Mbak Delima ini hebat rupanya. Saya benar-benar tidak menyangka kalau Mbak bisa berfikiran seperti itu,” ucap Budi penuh kekaguman.
Delima hanya hanya tersenyum kecut menerima pujian itu. Tatap matanya begitu sendu seolah duka yang selama ini disimpan erat-erat, akhirnya terbongkar setelah sekian lama.

“Jadi.. saat semua orang menghakimi saya dan memandang rendah pekerjaan saya ini. Saya tidak terlalu perduli, karena saya tahu Tuhan tidaklah sepicik yang dipikirkan banyak orang. Tuhan menginginkan kebahagiaan hamba-hambaNya. Seperti orang tua yang juga menginginkan kebahagiaan anaknya. Melarang si anak untuk berbuat ini-itu, semata demi kebaikan si anak itu sendiri. Sebab orangtua lebih mengerti kehidupan ini dibanding anak-anaknya. Mungkin Tuhan seperti itu. Tapi kebanyakan manusia selalu merasa paling tahu dan paling benar, Mas. “

Setelah panjang lebar Delima bercerita, ia berhenti sambil memandang langit-langit kamar. Tenggelam dalam perasaannya sendiri. Budi sendiri jadi tidak tahu apa yang harus ia katakan pada saat itu. Hanya berkata seadanya untuk menetralisir keadaan seperti semula yang penuh dengan tawa dan canda mereka. “Ya, namanya manusia, Mbak. Ya, seperti itu sifatnya..”

Delima tersenyum sinis mendengar ucapan Budi. “Itulah, Mas.. Saya kalau ditanya tentang Tuhan dan hukumannya kelak, saya sedikit sensitif.” “Hehehe.. Maaf. Maaf, kalau begitu, Mbak..” “Makanya, Mas.. Kalau jadi orang jangan cuma bisa berkoar-koar tentang kebenaran, lalu kemudian berbuat sok kuasa dan merasa paling benar. Lalu menyakiti banyak orang. Kalau Mas bicara tentang rasa takut pada Tuhan dan menganggap pekerjaan saya ini salah. Kenapa Mas tidak bantu saya keluar dari pekerjaan ini? Kok, ya.. malah mewawancarai saya..?”

Budi tersipu malu mendengar penuturan Delima. Dia sama sekali tidak menyangka hal ini akan diucapkan oleh seorang Delima, seorang Pelacur yang selalu dipandang hina oleh kebanyakan orang.

Sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal, Budi berkata kepada Delima,”Maaf, Mbak.. Saya cuma bisa bantu Mbak dengan mengangkat cerita Mbak ini nanti. Itupun kalau saya bisa. Kalau tidak?! Ya, maaf. Karena cuma segini kemampuan saya, Mbak.”

Delima tersenyum kepada Budi. Lalu bangkit dari ranjang menuju meja untuk mematikan puntung rokok diatas asbak. “Gak apa-apa, Mas.. Saya suka dengan orang yang seperti Mas ini. Tidak munafik seperti kebanyakan orang.” Budi tersenyum bangga mendengar ucapan Delima. Sedikit merasa senang karena dirinya tidak dimasukan ke dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Delima, sebagaimana penuturannya tadi.
“Ya, Mudah-mudahan, Mbak.. Dengan menjelaskan kepada semua orang, bahwa ada baiknya tidak hanya bisa menghakimi orang lain dan menilai buruk pekerjaan Mbak. Tapi lebih pada mengangkat mereka keluar dari keterpurukan hidup dalam tindakan yang nyata. Semoga akan banyak orang yang mengerti, Mbak” ucap Budi mantap. Delima kembali tersenyum dengan senang.”Mudah-mudahan, Mas…”


diambil dari Kompas.com

Perjalanan Domenyk Eades: Terpesona Gerakan Sujud

Lewat sebuah strategi gerak cepat, pada 2 Agustus 1990, pasukan tentara Irak berhasil mencaplok Kuwait. Lima hari setelah invasi itu, Arab Saudi meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS). Invasi Irak ke negeri petrodolar itu pun melahirkan Perang Teluk ketika pasukan Paman Sam menggelar Operasi Badai Gurun pada 17 Januari 1991.

Perang Teluk telah membetot perhatian masyarakat dunia ketika itu. Tak terkecuali seorang remaja yang ketika itu berusia 17 tahun, Domenyk Eades. Pria yang tumbuh besar di Australia itu kerap menyaksikan dan membaca berita-berita tentang Perang Teluk dari media massa. Ketika mengikuti isu Timur Tengah itulah, ia tertarik untuk mempelajari Islam.

Islam Telah Membuatnya Menjadi Seseorang yang Lebih Baik dan Membimbingnya untuk Membuat Lingkungan Sebagai Tempat yang Lebih Baik

Hidayah Allah SWT mulai menerangi hatinya. Domenyk pun mulai tertarik untuk mempelajari Islam. "Saya ingin melihat sendiri bagaimana sebenarnya Islam itu dan mengapa Islam sangat penting bagi banyak orang di dunia," ujarnya kepada Republika. Untuk mengenal Islam, ia pun pergi ke toko buku dan membeli Alquran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Selama tiga hari, Domenyk membaca kitab suci umat Islam itu dengan hati-hati. “Itu merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa,” ungkapnya. Ia pun mulai membandingkan isi Alquran dengan Injil. Menurutnya, banyak karakter dan cerita di dalam Alquran yang juga terdapat di dalam Injil.

Namun, menurut Domenyk, ada sederet hal yang tercantum dalam Injil yang tidak bisa dimengerti. Ia pun mencoba untuk mempelajari Islam lebih dalam lagi. Ketika itu, ia mengaku belum serius untuk menjadi seorang Muslim. “Saya memercayai keberadaan Tuhan dan saya rasa itu cukup,” kenangnya.

Domenyk Eades terlahir sebagai seorang Kristiani. Ia mengaku baru mengenal Islam setelah remaja. Ketika masih belia, ia sedikit mengetahui Islam dari beberapa Muslim yang ditemuinya. Namun, mereka pun memiliki pengertian yang sederhana tentang Islam. Ia menyadari banyak kesamaan yang ditemukan antara Kristen dan Islam.

“Keduanya sama-sama memercayai Tuhan dan adanya surga dan neraka,” tuturnya. Meski begitu, ia lebih banyak mengetahui hal-hal negatif tentang Islam dari tayangan televisi yang ditonton dan koran yang dibacanya. Meski tumbuh besar sebagai Kristiani yang cukup taat, Domenyk selalu menghormati orang-orang yang berbeda keyakinan dengannya.

Ia selalu merasa yakin, sangatlah penting bagi seseorang untuk mengikuti sebuah prinsip yang memandu mereka dalam kehidupan. Karena itulah, ia juga sangat meyakini akan keberadaan Tuhan. Domenyk mengetahui bahwa seorang Muslim harus menjalankan perintah agama dan menjalankan ibadah wajib lima kali sehari.
 Awalnya, menurut dia, hal itu tampak sangat mengikat dan membatasi. “Seseorang yang berusia 18 tahun tidak suka dibatasi dan diatur,” ucapnya. Meski begitu, ia terus membaca dan mempelajari Islam. Domenyk mulai menyadari bahwa Islam tidaklah bermaksud mempersulit hidup umatnya, tetapi justru sebaliknya.

Perlahan tapi pasti, ia mempelajari Islam dan cara membangun hubungan yang kuat dengan Allah SWT. Ia juga mempelajari shalat lima waktu dan berpuasa yang mengubah seseorang dari dalam dan membuatnya menjadi orang yang lebih baik. Ia mengaku, membutuhkan banyak waktu untuk mengerti dengan benar mengenai pelajaran itu.

Hidayah kian menerangi kalbunya. Domenyk mulai melihat pesan positif yang disampaikan Islam sehingga agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW tersebut tak lagi menjadi agama yang asing baginya. Ia mengaku sangat tertarik dengan Islam karena pesan yang dibawa Alquran sangat jelas dan logis.

Ia sangat menyukai bagaimana Alquran memberikan petunjuk untuk hidup yang baik dan bagaimana Islam memberikan pesan yang sangat jelas tentang kesetaraan di antara seluruh umat manusia. "Saya rasa apabila orang-orang benarbenar mengerti tentang Islam, mereka akan melihat bahwa setiap manusia merupakan ciptaan Tuhan dan itu sangatlah berharga,” paparnya.

Apabila seseorang memiliki sebuah keyakinan, kata Domenyk, mereka akan memperlakukan orang lain dengan hormat, tidak peduli dari mana mereka berasal dan bagaimana mereka terlihat. Ketika mempelajari Alquran dan Islam, Domenyk mengaku, tidak benar-benar berniat ingin menjadi seorang Muslim.

Hingga akhirnya, ia menemukan pesan di dalam Alquran yang merupakan kelanjutan dari pesan yang diajarkan Yesus. “Saya mulai menyadari apabila saya memercayai Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya, itu berarti saya haruslah menjadi seorang Muslim.”


Awalnya, ia merasa ragu dapat mengikuti aturan yang terdapat dalam ajaran Islam. Ia memercayai pesan yang dibawa oleh Islam, tetapi sangat sulit baginya untuk dapat menjalankan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan. Untuk dapat shalat tepat waktu pun sangat sulit baginya.

Domenyk juga mengkhawatirkan reaksi yang akan muncul dari teman-teman dan keluarganya apabila ia menjadi seorang Muslim. Karena alasan itulah, ia memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi seorang Muslim, meski di dalam hatinya ia sudah memercayai satu Tuhan dan Muhammad sebagai utusan-Nya.

Namun, ia belum merasa siap menghadapi hidup baru sebagai Muslim. Hingga pada suatu hari, Domenyk memutuskan untuk menemui beberapa orang Muslim. Ia pergi ke sebuah masjid di dekat tempatnya tinggal. Pengalamannya saat berada di masjid itu telah membuka hatinya.

Kaum Muslim di masjid itu tahu bahwa dia bukanlah seorang Muslim. Namun, mereka menyambutnya dengan sikap ramah dan mengobrol hingga waktu shalat tiba. Saya seorang Anglo-Australia dan saya memberanikan diri ke sana, tuturnya.

Hatinya tergerak ketika melihat gerakan sujud yang dilakukan jamaah dalam shalat. Pemandangan itu meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Hati kecilnya mulai berkata, hidup sebagai Muslim bukanlah hal yang mustahil lagi. Saat kuliah, ia bertemu dengan Bukhari Daud, bupati Aceh Besar, yang tengah studi di Australia.

Ia berteman baik dengan Bukhari. Keduanya sering berdiskusi tentang Islam. Bukhari lalu mengundang Domenyk ke rumahnya. Pertemuan itu adalah pengalaman yang menarik. Mereka memperkenalkan saya pada budaya Muslim Indonesia. Di sanalah saya pertama kali mengetahui tentang keramahan Muslim, tuturnya.

Tekadnya untuk memeluk Islam sudah semakin bulat. Di depan Bukhari dan sekelompok Muslim lainnya, Domenyk mengucapkan dua kalimah syahadat dan mengukuhkannya menjadi seorang Muslim di kediaman Bukhari saat studi di Australia.

Islam telah membuat saya menjadi seseorang yang lebih baik dan membimbing saya untuk membuat lingkungan sebagai tempat yang lebih baik, paparnya. Ia pun berhasil meyakinkan keluarganya. Keluarga saya melihat bagaimana Islam memberikan efek positif kepada saya. Hal itu tidak memberikan dampak negatif terhadap hubungan saya dengan keluarga.

Ramadhan Pertama di Indonesia

Ramadhan pertama sebagai Muslim merupakan kenangan yang sangat luar biasa bagi Domenyk Eades. Ia merasa beruntung memiliki banyak sahabat Muslim yang berada di dekatnya. Mereka menghabiskan Ramadhan dengan berbuka puasa bersama dan melaksanakan shalat Tarawih setelahnya.

Ramadhan pertama Domenyk berlangsung di Indonesia pada 1997. Hari itu merupakan pengalaman yang sangat luar biasa, kenang Domenyk. Ia mengaku tidak terlalu sulit untuk membiasakan diri dalam menjalankan ibadah. Domenyk sudah mempelajari bagaimana melaksanakan shalat dan puasa sebelum menjadi seorang Muslim.

Ia menghafal beberapa ayat pendek. Setelah mengucapkan syahadat, tidak terlalu lama baginya membiasakan diri dalam melaksanakan ibadah. Menjadi seorang Muslim membawa banyak perubahan dalam hidup Domenyk. Menurut dia, perubahan itu terjadi dari waktu ke waktu.

Domenyk menjadi seorang Muslim ketika duduk di bangku kuliah. Ia beruntung tinggal di dekat lingkungan Muslim yang kebanyakan berasal dari Indonesia. Tak cuma itu, ia juga bersyukur bisa tinggal di beberapa negara Muslim. Selama beberapa waktu, ia tinggal di Indonesia, terutama di Aceh.

Selama beberapa tahun, ia menetap di negara Arab untuk bekerja dan mempelajari bahasa Arab. Domenyk mempelajari linguistik bahasa Arab di Inggris. Ia menghabiskan bertahun-tahun mempelajari bahasa Arab. Domenyk pun telah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada 2007.

Saat ini ia bekerja sebagai dosen senior pada program studi bahasa Arab di Universitas Salford, Inggris. Saat ini, Domenyk mengajar bahasa Arab kepada mahasiswanya di Inggris. Risetnya seba gai dosen di bidang bahasa dan penerjemahan.

Ia juga sudah menyelesaikan penelitiannya di bidang bahasa di Indonesia. Salah satu buku yang ia terbitkan adalah buku mengenai bahasa Gayo, Aceh. Domenyk juga telah memublikasikan berbagai macam artikel, jurnal, dan buku tentang tata bahasa serta dialek bahasa Arab. Ia juga banyak menerjemahkan buku-buku dari bahasa Arab ke bahasa Inggris.

diambil dari Republika.co.id

Bocah 7 Tahun Tak Sengaja Dilirik Barcelona

Bocah 7 tahun asal Inggris mendapat kesempatan diseleksi Barcelona. Tanpa sengaja, kemampuan bocah itu memukau pelatih akademi sepakbola Blaugrana saat iseng bermain di dekat Camp Nou.

Bocah itu bernama Kai Fifield. Kesempatan itu datang bermula saat Kai berkunjung ke Camp Nou untuk liburan bersama sang ayah, Delaney, awal bulan Juli. Usai mengunjungi Camp Nou, Kai kemudian melihat sekelompok anak-anak sedang bermain sepakbola di dekat tempat latihan Barcelona.

Karena kegemarannya bermain sepakbola, Kai pun tanpa pikir panjang minta bergabung dalam pertandingan lima lawan lima. Kai tampil impresif, dan setelah permainan selesai, bocah yang berasal dari Northampton tersebut mendapat tawaran mengejutkan.

The Sun melansir, Selasa 5 Juli 2011, kelompok anak-anak yang bermain sepakbola itu ternyata dari akademi sepakbola Barcelona. Dan ketika Kai bermain, salah satu pelatih akademi sepakbola Barcelona menghampiri Delaney yang menawarkan Kai untuk menjalani seleksi.

"Kami tidak tahu anak-anak itu dari mana, tapi Kai tampil bagus. Usai pertandingan saya tanya mereka dari mana. Saya terkejut ketika anak-anak itu bilang Barcelona. Saat kami ingin pergi, salah satu pelatih mereka menghampiri kami dan bilang seleksi untuk musim September akan berlangsung esok harinya. Mereka ingin Kai mencobanya," ujar Delaney.

Delaney kemudian membatalkan penerbangan ke Inggris pada keesokan harinya dan Kai pun menjalani seleksi di lapangan latihan tim utama Barcelona. Delaney mengaku Kai yang gemar bermain di sayap kiri, tampil bagus dan mendapat pujian dari pelatih yang memantaunya. Kini, Kai tinggal menunggu panggilan dari pihak Barcelona.

"Kai adalah fans Barcelona dan Lionel Messi. Ia bahkan bilang suatu hari nanti ingin bermain untuk Barcelona. Jika terpilih, maka kami akan segera pindah ke Spanyol. Anda tidak mendapat kesempatan ini setiap hari," harap Delaney.

diambil dari VIVAnews

Kamis, 14 Juli 2011

Kwaci, Si Kecil yang Bermanfaat

Kapan terakhir kali kamu makan kwaci? Cemilan yang berasal dari biji bunga matahari ini memang unik. Selain karena ukurannya yang mungil dan cara mengupasnya yang tergolong ‘ribet’, kwaci ternyata juga mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tubuh.

Makanan khas hamster ini mengandung vitamin B1 (thiamin),  vitamin B5, Vitamin E, asam folat, dan berbagai macam mineral seperti mangan, fosfor, selenium, kalium, kalsium, natrium, magnesium, hingga tembaga. Vitamin E, seperti yang telah kita ketahui bermanfaat untuk menghaluskan dan membantu regenerasi kulit, menyehatkan rambut dan juga mata. Vitamin E juga sangat baik untuk meningkatkan detoksifikasi tubuh, mencegah kanker, rematik, diabetes, dan memerangi kolesterol jahat dalam darah. 
 
Kandungan mineral kwaci juga bagus untuk mencegah pengeroposan tulang, membantu fungsi syaraf, menurunkan tekanan darah, mencegah sakit kepala dan mengurangi resiko serangan jantung.


Bukan hanya biji, tapi hampir seluruh pohon bunga matahari bermanfaat bagi kesehatan. Contohnya, bunga matahari yang dipercaya dapat mengurangi sakit kepala, sakit gigi, nyeri menstruasi, atau nyeri lambung. Belum lagi khasiat akar bunga matahari yang sering dipakai untuk mengatasi infeksi saluran kencing, keputihan, batuk rejan, dan radang saluran nafas. Sedangkan daunnya sering digunakan untuk mengobati malaria dan penyakit radang.
 
Pernah mendengar minyak dari biji bunga matahari? Beberapa resep masakan di Amerika sudah banyak yang memanfaatkan minyak dari biji bunga matahari untuk memasak, biasanya dipakai sebagai pengganti minyak sayur. Biji yang telah dikupas juga sering dipakai sebagai taburan salad, sup, yogurt hingga bubur ayam.
Jadi, jangan lelah makan kwaci ya, walaupun sampahnya bisa dua kali lipat dari isinya. :D
 
 
diambil dari sini

Rabu, 13 Juli 2011

Kiper Cetak Gol dari Kotak Penalti Sendiri, Fantastis!!

Santa Clara - Kiper San Jose Earthquakes, David Bingham, pastinya tak akan pernah melupakan laga melawan West Bromwich Albion. Dalam laga debutnya, dia mencetak gol dari kotak penaltinya sendiri.

Peristiwa unik itu terjadi saat West Brom yang sedang menjalani tur ke Amerika Serikat menjajal Earthquakes, Selasa (12/7/2011). Laga baru berusia tiga menit, seisi Buck Shaw Stadium sudah bersorak.

Awalnya, tidak ada yang istimewa saat Bingham mampu mengamankan sebuah umpan terobosan dari kejaran pemain depan The Baggies. Kiper 21 tahun itu kemudian menahan bola sejenak sembari menunggu rekan-rekannya maju ke depan.

Bingham meletakkan bola lagi dan berniat memberi umpan lambung jauh kepada pemain depan. Bola yang belum sepenuhnya keluar dari kotak penalti itu ditendangnya kencang-kencang.

Sepakan Bingham sepertinya terlalu kencang dan tak terkejar oleh rekan-rekannya. Tapi, di luar dugaan, bola sepakannya juga mengecoh Boaz Myhill yang mengawal gawang West Brom. Bola sekali memantul ke tanah sebelum akhirnya bersarang di gawang.

Myhill tampaknya silau karena arah sinar matahari tak menguntungkannya. Dia pun berdiri terlalu maju dan tak bisa menebak laju bola.

Setelah gol unik itu, para pemain Earthquakes langsung mengerubungi Bingham. Bingham sendiri hanya tersenyum malu-malu dan sepertinya masih tak menyangka bisa mencetak gol dari jarak 90 yard (sekitar 82,3 meter).

Pertandingan itu akhirnya dimenangi Earthquakes dengan skor 2-1. Gol Earthquakes lainnya dicetak Khari Stephenson, sementara balasan West Brom dibuat Jerome Thomas.
 
Lebih jelasnya, selahkan langsung dinikmati videonya!
 
diambil dari detiksport.com

Selasa, 12 Juli 2011

Fenomena 'Tindihan', Benarkah Gangguan Makhluk Halus?

Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres.

Ya, kalian mengerti maksudnya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau erep-erep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dont worry, anda tidak sedang diganggu makhluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya.


Pada saat mengalami ini biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh.

Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali, biasanya disertai juga dengan munculnya bayangan kegelapan. Hal inilah yang diasumsikan “ketindihan” makhluk halus orang sebagian besar orang.


Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).

Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.

Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis. Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.


Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.

Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi. Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.


Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

Di budaya Afro-Amerika,
Gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.

Di budaya China,
Disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.

Di budaya Meksiko,
Disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand,
Disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

Di budaya Islandia,
Disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.

Di budaya Turki,
Disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.

Di budaya Jepang,
Disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.

Di budaya Vietnam,
Disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.

Di budaya Hungaria,
Disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.

Di budaya Malta,
Gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.

Di budaya New Guinea,
Fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.


Dicopy dari beritaunik.net

Posting Baru Posting Lama Beranda

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes