Dibalik nama besarnya sebagai negara
maju di Asia ternyata Jepang masih menyajikan hal-hal yang masih
Tradisional. Satu diantaranya adalah "Pasar Tradisional". Pasar-pasar
semacam ini banyak terdapat didaerah sentra agraris di Jepang. Jangan
harap adanya keramaian dan penuh sesak seperti umumnya pasar tradisional
di Indonesia.
Pasar-pasar ini
biasanya ada disepanjang jalan dengan berbagai komoditas pertanian yang
disajikan. Jika disana Anda mencari penjualnya, dijamin akan kesulitan
sebab lapak-lapak jualan mereka hanya "ditunggui" oleh kotak uang untuk
menerima pembayaran dari Anda (ya, tidak ditunggui sang penjual). Lapak
tersebut hanya ditulis harga masing-masing item komoditas, sang pembeli
tinggal memilih barang dan membayar sendiri. Mungkin kalau di Indonesia
sama seperti "Warung kejujuran" yang sayangnya tidak tahan lama karena
warungnya merugi, banyak yang tidak bayar.
Walaupun tidak ditunggui, lapak jualan
mereka tetap laku keras dan tidak rugi karena para pembeli tetap jujur
mau membayar meskipun tidak ada penjualnya. Ya disini saya ingin
menyoroti "Nilai dari sebuah Kejujuran" mudah diucapkan namun mungkin
sangat susah diterapkan.
Mohon
maaf kalau kami tidak sependapat dengan anggapan bahwa "orang yang tidak
jujur itu pasti identik dengan orang miskin" dan karena mereka tidak
punya uang makanya mereka berbuat tidak jujur. Menurut kami, KEJUJURAN
bukanlah sesuatu yang bisa diukur dari banyaknya materi maupun tingkat
pendidikan tetapi lebih ke moral dan rasa malu yang bisa ditanamkan oleh
orang tua maupun lingkungan sekitar.Dalam hal ini, kita tidak harus selalu mencontoh teknologi yang berasal dari Jepang saja tetapi tidak ada salahnya kita juga mencontoh moral dan rasa malu yang mereka miliki. Benar, tidak semua orang Jepang disana jujur tetapi setidaknya kalau bicara persentase, tentu jauh lebih baik dari negara kita.
0 komentar:
Posting Komentar